Membuat Hidroponik Sederhana
Terkadang rasa penat muncul ketika disibukkan dengan kegiatan perkuliahan di kampus dan pemrograman sesampainya di rumah. Untuk mengatasi rasa penat tersebut, saya mencoba membuat sebuah tanaman hidroponik sederhana. Bercocok tanam di perkotaan/di rumah saat ini sebagian besar terbentur dengan permasalahan ketersediaan lahan, sehingga sistem hidroponik menjadi solusi yang saat ini menjadi trend di masyarakat. Biar terkesan "uptodate", sekaligus meredakan kejenuhan dari kegiatan koding yang lumayan memusingkan, bercocok tanam ala hidroponik mungkin bisa menjadi salah satu solusinya.
Disini saya tidak akan membahas hidroponik dalam skala besar/skala produksi, karena itu bukan bidang saya. Saya hanya akan mengulas sedikit tentang yang saya lakukan, terkait dengan menyalurkan hobi lama yaitu bercocok tanam. Setelah membaca beberapa literatur, akhirnya saya memutuskan untuk membuat sistem hidroponik sederhana dengan menggunakan rangkaian pipa PVC dan menggunakan metode Deep Flow Technique. Metode DTF berdasarkan literatur berarti nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dibuat menggenang, berbeda dengan metode NFT (Nutrient Film Technique) yang berarti nutrisi dibuat tipis dan mengalir. Metode DTF ini saya pilih karena menurut saya lebih hemat energi , karena bisa diset tidak menggunakan listrik untuk pompa.
Langkah pembuatan hidroponik sederhana
-
Siapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dipakai, diantaranya :
Bahan untuk rangkaian PVC- pipa PVC 3"
- beberapa overshock/overlop 3" ke 2"
- beberapa knee 2"
- beberapa sambungan T dan Knee 1/2 " untuk rak
- pipa 1/2" untuk rak
total biaya yang saya keluarkan untuk membeli bahan pipa (2016 / pipa wavin kualitas D, sambungan Rucika) adalah Rp. 350.000.
Bahan untuk media hidroponik- Netpot bersumbu @1.000 30 buah
- Rockwool @50.000 (hanya dipakai sedikit)
- Nutrisi AB Mix @20.000 (dapat digunakan untuk 100 Liter larutan)
- Bibit @9.000
Peralatan untuk membuat hidroponik- Gergaji Pipa
- Bor dengan matabor HoleSaw
- Lem Pipa
- Cutter
- Waterpas dan penggaris
-
Perhatikan diagram yang saya sederhanakan sebagai berikut :
-
Potong dan sambung pipa sesuai kebutuhan. Desain rangkaian PVC bisa anda sesuaikan, disini saya menggunakan 3 baris dengan masing-masing baris memiliki 10 lubang. 1 Lonjor pipa PVC (4 meter) saya bagi 3, selanjutnya saya sambung dengan overloop dan knee 2". Sudut kemiringan antara baris 1 dan baris 2 adalah 30 derajat.
Sedangkan untuk rak dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan. Dari referensi terdapat berbagai jenis model yang dapat anda pilih.
-
Setelah rangkaian rak sudah jadi, anda dapat menggunakan bor dengan mata bor khusus (drill holesaw : bisa didapatkan di onlineshop seharga Rp. 50.000), atau menggunakan solder dan gergaji pipa dengan jarak 10 - 15 cm antar lubang. Rekatkan sambungan dengan lem pipa.
-
Potong rockwool dengan cutter, gunakan penggaris untuk mempermudah pemotongan. Potong dengan ukuran 3x3x3 cm. Dengan ukuran rockwool standart yaitu 50x27x5 cm, maka pada penanaman pertama rockwool akan sisa banyak.
-
Masukkan potong rockwool ke dalam netpot. Netpot yang saya pakai memiliki sumbu (kain flanel).
-
Siapkan larutan nutrisi. Biasanya nutrisi tersedia dalam 2 pilihan, cair atau padat. Nutrisi cair disebut sebagai pekatan, dan dicampurkan ke dalam air bersih sesuai petunjuk. Sedangkan nutrisi padat perlu dilarutkan ke dalam air.
Pada praktek pertama saya, saya menggunakan nutrisi AB Mix. Di dalam kemasannya terdapat petunjuk untuk membuat larutan pekatan (masing-masing merk berbeda takarannya). Setelah selesai dibuat, pekatan tersebut dicampur ke dalam air dalam jumlah besar. Dalam model ini saya menggunakan 6 liter air nutrisi dan 12 ml pekatan.
-
Pastikan pemasangan sistem pipa datar (gunakan waterpas). Selanjutnya pasang netpot. Pastikan bak tampung sudah terpasang, dan tuangkan air nutrisi dari atas, sampai keluar ke bak penampung. Biarkan beberapa jam sampai nutrisi meresap ke rockwool.
-
5 hari sebelum saya membuat rangkaian pipa, saya menyemaikan beberapa bibit sawi putih dan kangkung air. Untuk menyemaikan bibit cukup menggunakan media tanam di pot, polibag atau nampan plastik. Dalam beberapa hari bibit akan tumbuh, dan siap dipindah ke sistem jika sudah memiliki beberapa helai daun dan memiliki struktur akar yang kuat.
-
Buatlah lubang pada rockwool yang sudah basah menggunakan ujung pensil (batang kayu), lalu pindahkan bibit ke dalam lubang rockwool dengan hati-hati (karena rawan patah).
-
Putar air yang ada di bak penampungan (tuangkan ke atas sistem) agar oksigen dan nutrisi mengalir dengan baik. Lakukan setiap pagi/sore. Atau jika anda ingin praktis anda bisa menggunakan pompa aquarium untuk mengalirkan nutrisi.
Merawat tanaman hidroponik
- Beberapa jam setelah ditanam, mungkin bibit akan terlihat layu. Jangan khawatir dan tunggu sampai keesokan pagi. Apabila ada bibit yang mati, segera ganti dengan bibit lainnya.
- Dengan metode DTF nutrisi tidak harus mengalir secara terus menerus, cukup diputar pagi atau sore saja.
- Lindungi bibit dari sinar matahari terik secara langsung. Dan tutup bak penampung jika air sudah berhenti mengalir dari sistem pipa.
Selamat mencoba!
Share ( Ayo Berbagi )
Leave me a comment
untuk pertanyaan lebih baik di email langsung ke wandah [at] wandah [dot] com agar cepat direspon